TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Baru Beli Kamera DSLR, Ini 7 Trik Dasar yang Harus Kamu Pahami

Gak asal cekrek ya...

pinterest.com

Saat ini tren anak muda memiliki kamera DSLR tidak sekedar menjadi kebutuhan namun telah menjelma jadi gaya hidup. Kebutuhan akan eksistensi dengan hasil foto menarik pun diimbangi dengan banyaknya produk kamera berkualitas yang ditawarkan di pasaran.

Kamu salah satunya yang baru memiliki kamera DSLR? Selain membaca buku panduan dengan teliti, baiknya kamu pahami trik-trik dasar berikut ini biar makin mahir dalam mengambil gambar.

1. Shooting modes

digital-photography-school.com

Langkah awal yang perlu kamu pahami adalah shooting modes yang ada di kameramu, biasanya dilabeli auto, Av, Tv, P, dan M atau di beberapa kamera dituliskan A, S, P dan M. Meski simbolnya beda namun fungsinya sama kok. Shooting modes ini akan menentukan hasil bidikanmu.

digital-photography-school.com

Aperture Priority (Av atau A) sering dijuluki mode "semi otomatis". Jika kamu memilih mode ini maka kamera akan secara otomatis menentukan kecepatan shutter bidikan. Aperture mengatur ukuran bukaan lensa, semakin besar aperture maka semakin banyak cahaya yang melewatinya, rasionya biasa disimbolkan f/2.0, f/2.8, f/8.0 dan seterusnya. Untuk membuat objek keliatan terlihat di tengah sungai seperti foto di bawah ini menggunakan f/4.5.

digital-photography-school.com

Selanjutnya adalah shutter priority (TV atau S) mode ini masih termasuk "semi otomatis", pengaturan shutter dalam fotografer akan membantu menyeimbangkan aperture yang kamu pilih. Bukaan shutter akan dihitung dalam satuan detik, semakin lama terbuka maka cahaya yang masuk semakin besar.

Kamu bisa memilih shutter pendek untuk memotret benda bergerak. Sebaliknya, kontrol shutter agak lama untuk mengaburkan benda yang bergerak misalnya memotret air terjun. Gambar berikut ini menggunakan kecepatan shutter 1/4000th detik.

digital-photography-school.com

Mode program (P) kamu dapat mengatur kecepatan aperture dan shutter seusai keinginan namun masih terkontrol. Misalnya saja kamu cukup mengatur shutter maka kamera akan otomatis mengatur aperture sesuai dengan shutter yang kamu pilih. Sedangkan untuk mode manual (M) akan memberikan kebebasan kepadamu untuk menentukan mode secara kesuluruhan.

2. Pengaturan ISO

digital-photography-school.com

ISO adalah ukuran seberapa sensitif sensor kamera yang kamu miliki terhadap cahaya. Sensivitas ISO diwakili secara numerik dari ISO 100 (sensivitas rendah) sampai ISO 6400 (sensivitas tinggi). Misalnya saja kamu memotret di luar ruangan dengan cahaya matahari terik maka sebaiknya gunakan ISO rendah seperti ISO 100 atau 200. 

digital-photography-school.com

Hal ini akan berbeda jika kamu memotret tempat yang gelap, maka yang kamu butuhkan adalah kamera dengan sensivitas tinggi alias ISO yang besar seperti ISO 3200. Meskipun efek samping dari penggunaan ISO tinggi bisa menimbulkan noise yang berupa butiran halus sekitar objek yang akan mengurangi kualitas foto. Hasil foto dengan ISO 4000 di bawah ini objek tetap terlihat jelas saat di zoom in dan crop, walaupun noisenya cukup mengganggu.

Baca juga: 7 Rekomendasi Kamera DSLR Paling "Ramah" buat Pemula

3. Memahami sistem Exposure Triangle

digital-photography-school.com

Perlu dipahami bahwa aperture, shutter dan ISO merupakan bagian dari exposure triangle. Tiga inilah yang akan menjadi penentu utama hasil fotomu. Sehingga kamu perlu memahami secara rinci hubungan ketiganya. Misalnya saja kamu menggunakan ISO 400, f/8.0 dan 1/10 detik. Jika kamu ingin mempertajam hasil fotomu dengan f/4.0 maka ISO mu bisa berada di ISO 100 dengan 1/40 detik.

4. Exposure Compensation

digital-photography-school.com

Apakah kamu pernah menemukan hasil foto yang terlihat lebih terang dari penglihatan mata secara langsung? Nah itu adalah fungsi dari tombol kecil +/- yang berada di dekat shutter. Tombol ini berfungsi untuk mengatur gelap terang fotomu.

Misalnya saja kamu sedang memotret pemandangan dengan pencahayaan cukup, maka gunakan default + sehingga kamera tahu paparan yang diberikan ringan. Misalnya foto berikut ini menggunakan +2 compentation.

digital-photography-school.com

Hal ini akan berbeda apabila kamu memotret objek gelap atau di malam hari maka gunakan default - untuk membuat kamera meningkatkan keseimbangan pencahayaannya.

5.  Menentukan fokus

digital-photography-school.com

Terlepas dari mode apa yang sedang kamu gunakan dalam memotret, terkadang kamu ingin memfokuskan hasil foto pada benda tertentu. Jika demikian, saatnya kamu menggunakan mode autofocus yang paling penting untuk dipahami yaitu AF-S dan AF-C.

AF-S berarti Autofocus single yang biasanya digunakan untuk memotret subjek stasioner seperti orang dan bangunan. Sedangkan AF-C merupakan Autofocus countinuous yang akan digunakan untuk memotret objek bergerak seperti hewan atau foto olahraga.

Nah untuk mendapatkan hasil yang baik dalam penggunaan AF-S dan AF-C, kamu terlebih dahulu harus mampu menentukan titik fokus. Biasanya titik fokus akan muncul di layar. Saat menekan shutter kamu akan melihat titik fokus yang diberi tanda merah, maka titik fokus itu yang akan berfungsi. Sebaiknya sebagai pemula kamu mengatur kameramu dengan menggunakan satu titik fokus terlebih dahulu, baru setelah kamu mahir memindahkan titik fokus bisa mencoba mode otomatis yang lain.

6. Mengukur format file foto

instagram.com/natgeo

Selain cara mengambil gambar, kamu pun harus memahami pertimbangan format penyimpanan fotomu agar tidak terlalu memakan memori. Jika kamu tidak membutuhkan file foto dengan kapasitas yang sangat besar, baiknya menggunakan mode penyimpanan Jpeg.

Jpeg merupakan jenis file terkompresi yang otomatis diproses oleh kamera. Selain itu, file memorimu bisa memuat lebih banyak foto jika menggunakan penyimpanan Jpeg yang ukuran filenya medium.

Baca juga: Jadi Primadona Fotografer, Ini Fakta Kamera Canon EOS 6D Mark II

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya