TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mau Jadi Produser EDM? Kuasai 5 Rekomendasi Software DAW Ini!

Software ini dipakai Martin Garrix si nomor satu DJMag lho

youtube.com/Hardwell

EDM (Electronic Dance Music) kini berada pada puncaknya, musik yang tergolong fun dan pas untuk para kaum millennial. Apa kamu juga salah satu fans dari genre satu ini? Jika iya, kamu pastinya penasaran bagaimana sebuah lagu EDM itu diciptakan.

Musik EDM diciptakan dari tipe software DAW (Digital Audio Workstation). Kamu bisa mengolah berbagai macam hal yang berhubungan dengan nada dan suara dari software tersebut. Software DAW juga memiliki banyak pilihan sesuai kebutuhanmu, dan lima software DAW ini patut untuk kamu lirik jika ingin menjadi produser EDM.

1. FL Studio

FL Studio atau disebut juga Fruity Loops jadi pilihan DAW untuk kamu yang ingin memulai berubah menjadi produser musik profesional. FL Studio tergolong software yang mudah untuk dipelajari namun dengan kualitas yang powerfull lho.

Beberapa produser EDM besar yang menggunakan digital audio workstation ini adalah Deadmau5, Bassjackers, serta sang produser yang melejit di ranking nomor satu di DJMag tahun lalu, Martin Garrix

Untuk tahun 2018 ini, Fruity Loops juga akan mengeluarkan versi terbarunya yaitu FL Studio 20 yang juga akan menandai 20 tahun berdirinya FL Studio di kancah dunia electronic dance music.

2. Ableton Live

Kamu yang menyukai progressive house pastinya kenal dengan sang produser kreatif dengan gaya musiknya yang bernuansa India, KSHMR. KSHMR menggunakan Ableton Live untuk karya-karya kerennya. Ableton Live merupakan digital audio workstation yang begitu complicated dan sangat bisa jadi andalan untuk kamu yang sudah masuk ke level lebih tinggi lagi dalam memproduksi musik.

3. Cubase

Cubase bisa dibilang DAW jadul tapi punya kemampuan yang kian tahun makin meningkat seiring rilisnya versi-versi terbarunya. Pada tahun 2016, Cubase bahkan merilis tiga versi digital audio workstation yang berbeda di hari yang sama. Yaitu Cubase Pro, Cubase Artist dan Cubase Elements 9.

Dari tiga versi ini mempunyai tiga tingkatan fitur yang berbeda-beda pula. Sehingga memungkinkan untuk kamu agar lebih menyesuaikan skill dan kebutuhan saat membuat musik.

4. Propellerhead Reason

Walau sebelumnya Propellerhead Reason mengalami beberapa isu yang mengakibatkan para produser tak jadi melirik DAW satu ini, yaitu tidak adanya fitur audio dan tak mendukung plugin. Kini Propellerhead Reason kembali lagi berjaya, sejak rilisnya Versi 6 dari Propellerhead Reason.

Software ini telah mendukung banyak plug-in dan perbaikan yang signifikan, terus memperbaiki diri hingga Versi 10. Propellerhead Reason menambahkan dua jenis synth baru, sampel dari tiga instrumen. Fiturnya lebih memadai, dan support terhadap banyak VST.

Verified Writer

Tinto Nelson

R E D !

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya