Agnes Monica jadi Co-Founder Startup, Aplikasi Apa yang Digarap?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Artis serba bisa Agnes Monica mulai berkecimpung di bidang bisnis startup. Mulai pertengahan 2016 lalu, ia bersama teman baiknya, Bastian Purrer--tim inti penggagas Lyke--membangun sebuah fashion digital platform. Platform digital tersebut merupakan aktualisasi dari ide Agnes menggagas sebuah mal online.
"Saya ingin membuat mal online karena sebenarnya saya malas ke mal. Nah, saya ingin mewujudkan gagasan, gimana caranya orang bisa shopping tanpa harus ke mal, inilah yang saya gagas," katanya saat ditemui awak media di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, 26 Oktober 2017.
Agnes lantas berkolaborasi dengan Bastian karena pria yang pernah bersekolah di Harvard University dan veteran Silicon Valley, itu punya banyak pengalaman di bidang startup. Salah satunya menjadi tim pionir penggagas Zalora.
Fashion digital platform yang digarap Agnes dan Bastian memiliki nama resmi Lyke.
Lyke sebetulnya sudah muncul duluan sebelum Agnes ikut bergabung sebagai co-founder. Lantaran punya konsep yang menarik, yakni mewadahi pecinta fesyen untuk memperoleh kebutuhan seringkas mungkin, penyanyi Matahari itu pun lantas tertarik untuk terjun menjadi bagian dari Lyke.
Selain sebagai wujud aktualisasi Agnes untuk mewujudkan ide dan gagasannya di bidang fesyen, Lyke berhasil mewadahi penyanyi itu untuk mempopulerkan gaya berbusana terkini buat para fashionista.
Ia akhirnya tak hanya mewujudkan kecintaannya melalui bisnis clothing line, tapi juga membangun sebuah platform. "Ide menggagas Lyke juga muncul dari teman-teman yang tanya, baju yang saya pakai beli di mana, belt merek apa, dan sebagainya," tuturnya.
Sebagai sebuah tim, Agnes dan Bastian memiliki tupoksi atau tugas, pokok, dan fungsinya masing-masing.
Agnes berkonsentrasi pada pengembangan tim kreatif, sementara Bastian memfokuskan diri di bidang pengembangan digital.
Editor’s picks
Lantas, bagaimana konsep Lyke yang dibangun Agnes dan Bastian? Lyke, menurut Agnes, bukan sebuah aplikasi market place, melainkan platform yang mewadahinya. Bila pengunjung masuk ke aplikasi Lyke, mereka akan menemukan toko dari produk yang dicarinya.
Baca Juga: 6 Skill Wajib Dikuasai Jika Kamu Bergelut di Start Up Digital
Lyke diklaim memiliki beberapa kemudahan.
Misalnya, memiliki fitur image search. Melalui fitur ini, pengunjung bisa menemukan produk yang mereka cari hanya dengan mengunggah screenshoot gambar.
"Misalnya, kalian lihat sepatu yang dipakai model di sebuah iklan, lalu gak tahu apa mereknya. Tinggal screenshoot saja, lalu aplikasi Lyke akan menemukan barang yang kamu cari itu berdasarkan mereknya," tutur Agnes.
Lyke pun tak hanya menyediakan fasilitas untuk belanja.
Sebab, pihak mereka menggandeng sejumlah fashion blogger dan para influencer untuk memberikan tips dan trik seputar fesyen. Juga memberikan informasi terkait dengan perkembangan fesyen terkini.
Lyke menaungi 300 toko dan menampung 200 ribu pilihan produk. Pemakai aplikasi langsung bisa berbelanja melalui Lyke. Lyke bisa diunduh melalui PlayStore dan AppStore. Bisa juga diakses melalui website resminya.
Baca Juga: 6 Mitos Start Up yang Wajib Kamu Tahu